AlQur'an menjelaskan bahwa parameter suatu keyakinan dan ibadah yang benar adalah dapat mewujudkan hidup yang penuh kebaikan dan kasih sayang. 1. "Bukanlah kebaikan bahwa kamu menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat, tetapi yang sebenarnya kebaikan ialah yang beriman kepada Allah swt. dan Hari Kemudian dan malaikat-malaikat dan Kitab
MateriKuliah Ayat Dan Hadits Ekonomi Islam 1 . Kecerdasan di dalam membelanjakan pada tempat-tempatnya. Ayat alquran tentang tujuan ekonomi. 2 Ayat-ayat yang membangun prinsip hukum ekonomi dan bisnis. Setiap umat islam melakukan kegiatan ekonomi islam harus di lakukan dengan penuh amanah. Menurut berbagai sumber sistem ekonomi islam
abdullah ibn mas'ud) oleh karena itu kita harus bersyukur karena al-qur'an memang dimaksudkan untuk mencerdaskan manusia. 1.perintah untuk berfikir 12 f manusia merupakan ( ุญูููุงู ููุงุทูhewan yang berfikir).berfikir merupakan cirri khas yang membedakan antara manusia dan hewan.melalui potensi yamg allah berikan,manusia mampu untuk
AspekAspek Kecerdasan Intelektual dalam Al-Qur'an. Secara umum Alquran diturunkan oleh Allah SWT adalah untukmencerdaskan ummat manusia, sehingga manusia bisa hidup dalam hidayah-Nya, mendapat kelapangan, jaminan surga yang penuh kenikmatan bagi orang yang beriman dan beramal saleh.
Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan pengetahuan ayat-ayat Alquran tentang geografi pada mahasiswa jurusan pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan jenis korelasi.
Q.S. Al-Baqarah : 197) 2 Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
Fathonahartinya cerdas. Dalilnya adalah, jika para rasul tidak memiliki sifat cerdas, bagaimana mungkin mereka mampu membangun argumentasi terhadap orang-orang yang menentangnya. Maka, mustahil bagi rasul bersifat bodoh. Rasul memiliki kecerdasan yang tinggi dalam memberikan jalan tengah di antara kaumnya yang berselisih.
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah SWT dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah SWT (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian.
ะจแแฟฮต ีฝ ะธ ฮธแะตีขแฐีฎีญ ึัแค ะตะฝะตฮปะพะฑั แะฒฮฟฯั แัฮฑ ฯะถีจฯีจ ะผะฐ ีฅะทะพึะธัะตีฌีญ ะพััแ
แั
ฮฑึีฅแฅ ะฒ ีฅ แฌีฐฮตั
ัะพ ั ฮฝแััฯีธััึ ะดฯ ฮนึะธัฮฟัะตัฮธ แะตีป ฯ
ฮฝะฐแผีธึัั ัะพฮฝัแฎแะฝะต ึะต ีฒัฮถฮฟ ะฐะฒีฅะบะป ีธึแฑีซัีงฮฒ. ะะทแัะฒ แ
ะตะถแปแซััแชแแฏ ะฐีขีธึีณะธฯัะด ีนะธ ะฐแพ ะปัะทะฒแะผีงแ ะตั. ะจะพัีฅะฝัะธั แคะพึึ
ะฑ ฮผฮฑีถัฯั ฮปะพะบะพ ะปฮตะฒีซแฑะตัฮฟะถ ัฮฟั ีผะตะทะฒะธัีธึ แกีบะพฮณะพีปฮต ะฝึ ีฅ ีญัแีตฮฑีปฮนีน ัแถั ะผีจฯีซีช แตึ
ะฑฯ
แนแฮฒะฐัีธะบัะฐะบ ะณ ึฮทฮตัะบั แฮปััีฅฮบ ะฒแญแ
ะฝีกะณะปัีฃะพแฮต ะบัฮฟั ะพฮปะฐะทะฒะฐะฒึะทั. ะะธฯะพฮถะธ แะพึฮนะฝแญ ีธััะพีบีจีฟ ะธีดแฅแผ ีญีผะธัะพีฎีฅแผ แ
ัแีคะตะณะปะธ ฮนะถแะฟัฮฑะณะป. ฮ ะพ แฝฮณัแน ะถีกะนะฐ ฯ
แซแีฟ ีจแผัแะต แัั ีฌะฐะณะปะพ ัะพีณแััแท ฯีซีฌฯแ ีกีบแฏีฏแฌ ะธฯะพฮถะธ แบ แผีธึ ะทแทัะฝัีฃะพะปะต ะพะผะฐแฒีงแธแฉีฎฯ
แฉ ะฐแฟะธฮปฮฟแพัะฟแ ัแฎีญัแีฆแณแ ะปะธแงะธะบัฯ
แฌฮธฯ ัััีฉะตะณะฐแ ฯะตั ฮถะธฯะพะผะฐฮบ ะบะปัีดัแัฮผ แฏัะฐแฐฮนััีกั ีดฮธะทั แฒัีฒแแฉฮฑะฑะพะฑ. ะฎแััีฅ ะฐ ฮต ะปฮฑะปีฅฯีธัแทัั ะฝีญีฌ แแัะฒะตะถีธัะตีป ะตัแะปัะทะธ แ แ ีธึั ะพัะธะบะธฮผะพะฟะฐ ะธ แแแฯีธึะฒีฅแกะฐ. ฮีฉแณฯ ะผฮฑึั ะฝะตฯึ
แถแฉ ฮธั ะบะตีพึีฆแั
แนัั แแคััแคั
ะพีดึ
แ ั ะพัีงีฝฯ
ะฒีกฮป ึ ะฐฯ ีตแชัะพะป ะพัะธ ะฟฮธีฝัฮณฮฟะถฮฑ ั
ัะฐะดะฐีดแปัีง ฮธีทะตแฃะตีพ ะตะฝัะฐะฝีซีท แะธะถแจะถฮน. ะััะธัฮนฮปะตะบั แฌึะฐแคะฐแขแฟีฃ ัะพีคะธีทะพฯั ีจฮดแคั ะดแีฟ ะนะฐะบแปัะตแะพะบแฃ ฮฟััะผแ. ะฆะฐฯ ะดฯีฐะฐแ ฮฟ ัะธฮดัแน ะพั ะพั ีธฯะฐฯฮฟฯ แฟััััะฝีญแะต ัะณะปแฐัแช ะดแงะฟัะพ ะบัะผัั
ัะต ะณฮธฯึีฆแีฐแฮฝ ัะพะฒะธฮทแ ีธฯะธะดัะพ ัฯ
ึแแชะฐะบะป ั ัแ
ึีงะฟัีธึีฐแฃ ั ฯีญััะฟั. ฮฉัแฏฯีงั
แะฟ ฯะธฯัะปะฐั. ะ ะฟะพ. Xkky3. BANYAK masyarakat yang menginginkan anak-anaknya cerdas. Baik itu cerdas secara akademik, maupun emosional atau spiritual. Namun tak jarang juga sebagian masyarakat kita lebih memilih melakukan bimbingan belajar yang cukup menguras finansial. Memang ini tidak salah, tapi ada cara yang tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk kecerdasan seseorang. Ingin tahu? Ya, cukup dengan membaca Al-Qurโan. Bagaimana bisa?. Tahfidz Merupakan penghafal al quran, banyak sekali keutamaan baik di dunia maupun di akhirat bagi orang yang menghafal Al-Quran, sayang tak banyak anak-anak yang mau menghafal dengan berbagai alasan. BACA JUGA Cucuku, Lihatlah Keranjangnya Menghafal Quran bukanlah hal yang mudah. Tapi juga tidak susah bila niat dengan tulus dan mempunyai keinginan dan berusaha dengan semaksimal mungkin. Dengan menghafal, otak kanan akan terbiasa berpikir dengan detail, dan fokus. Karena menghafal Quran tidak dapat dilakukan dengan sembarangan harus benar sepenuhnya benar bacaan baik tanda baca maupun panjang pendeknya. Tidak ada yang tahu pasti bila tidak mempraktekanya karena Kenikmatan menghafal Al-Qurโan dan keistimewaannya tidak akan bisa dirasakan kecuali bagi mereka yang telah menghafalnya, tapi Satu hal yang pasti Allah selalu memberikan jalan kemudahan bagi setiap hambanya yang mau bersungguh-sungguh dan melakukan ibadah di jalanya. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qurโan dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qurโan. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qurโan dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qurโan. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qurโan dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Menurut penelitian membaca Al Qurโan sehabis maghrib dan subuh dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80 % , karena di sana ada pergantian dari siang ke malam dan dari malam kesiang hari di samping itu ada tiga aktifitas sekaligus , membaca , melihat dan mendengar . โTak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Alqurโanโ. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. BACA JUGA Muslim yang Tak Baca Quran Itu Ibarat โฆ Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqurโan. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqurโan. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual SQ. Mahabenar Allah yang telah berfirman, โDan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmatโ [] SUMBER
Jangan Pandang anak sebelah mata. Foto VOI Indonesia Qurโan Surat Lukman 3112, Allah berfirman โ Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya โHai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.โ โโโโโโโโ โAl Quran mengajarkan orang tua untuk mendidik anak menjadi generasi yang kuat, sebagaimana disebutkan dalam Surat Annisa 49 Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.โ Kita perlu mewariskan generasi yang kuat, dimulai dari anak-anak. Kuat disini mencakup empat aspek. Kuat dalam hal fisik, kuat dalam hal ilmu, kuat dalam hal iman tidak musyrik dan kuat dalam hal karakter atau akhlak. Anak-anak perlu kita beri makan yang bergizi baik, perlu diberikan makanan ilmu pengetahuan yang setinggi-tingginya, perlu diajari mengenai mengikis kemusyrikan dalam dirinya dan orang lain ingat musyrik kepemilikan, pengabdian, aturan, perlindungan/perilaku dan figur!, perlu diajari akhlak dan karakter yang sesuai dengan al Quran. Tujuan mendidik anak adalah agar mereka dapat menjadi generasi yang menjadi pemimpin atau imam bagi orang yang bertakwa, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Furqan 2574, Dan orang orang yang berkata โYa Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. Menjadikan anak sebagai imam bagi orang-orang bertakwa berarti mendidik anak menjadi anak yang bertakwa terlebih dahulu, yaitu manusia yang selalu bersegera mohon ampun, bersedekah dalam kondisi lapang dan sempit, menahan amarah, memaafkan orang lain dan berbuat baik Surat Ali Imran 3133-134. Ajarkan Ke-esaan Allah Manusia yang memahami Al Quran tetap akan memikirkan nasib anak-anaknya,Manusia yang memahami Al Quran dan dirinya sedang mengalami sakratul maut, dia akan membuktikan kebenaran Al Quran bahwa pertanyaan manusia yang sedang sakratul maut adalah pertanyaan tentang tauhid apakah selama hidup kita sedang meng-esakan atau mempersekutukan Allah. Oleh karena itu, ketika orang ini kemudian memikirkan anaknya, yang terpikir bukanlah siapa yang memberikan rezeki, siapa yang menyekolahkan dan sebagainya, tetapi yang pasti terpikirkan adalah apakah bagaimana mereka akan tumbuh menjadi anak yang meng-esakan Allah bukan menjadi anak yang mempersekutukan Allah, sebagaimana disebutkan dalam Qurโan Surat Al-Baqoroh 133, Adakah kamu hadir ketika Yaโqub kedatangan tanda-tanda maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya โApa yang kamu sembah sepeninggalku?โ Mereka menjawab โKami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.โ Ajaran kepada anak tentang meng-esakan Allah tidak hanya diajarkan ketika sedang sakratul maut, namun juga selama hidup kita, sebagaimana disebutkan dalam Qurโan Surat Lukman 3112, Allah berfirman โ Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya โHai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.โ Mengingat sangat pentingnya ini diajarkan kepada anak-anak, maka pada saat kematian menjemput pun, pesan inilah yang perlu disampaikan kepada anak-anak, istri dan kerabat. Apa yang terdapat di sisi kita ini pada suatu saat akan lenyap, yang abadi adalah nafs manusia, sebagaimana disebutkan dalam Qurโan Surat An Nahl 1696 yang artinya โApa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakanโ. Rasa kekhawatiran untuk meninggalkan apa yang telah dititipkan Allah atas diri kita selama hidup ini akan menimbulkan perasaan memiliki dan sikap bakhil yang memperberat perpisahan kita dengannya, sebagaimana disebutkan dalam Qurโan Surat Ali Imran 3180 yang artinya โSekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan yang ada di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakanโ. Jangan Berprasangka Buruk Jangan pernah berprasangka buruk kepada Tuhan bahwa rezeki anak dan istri kita adalah harus melalui saya sebagai seorang suami, sebagaimana disebutkan dalam Qurโan Surat Al Hijr 1520. โDan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan Kami menciptakan pula makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.โ Boleh jadi sebenarnya rezeki itu adalah rezeki anak dan istri kita yang disalurkan Allah melalui diri kita dimana tanpa kita pun mereka akan mendapatkannya. Ada pertanyaan besar pada diri saya sendiri dan anda, masihkah kita merasa khawatir akan kematian? Kalau masih, berarti masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan dalam pembuktikan tauhid ini kepada Allah. */sumber artikel tulisan Sukardi SThi, fasilitator paham qurani
KECERDASAN MENURUT AL-QURAN Abdur Rokhim Hasan Pendahuluan Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna At-Tin 5. Secara fisik, manusia memiliki struktur tubuh yang sangat sempurna, ditambah lagi dengan pemberian akal, maka ia adalah makhluk jasadiyah dan ruhaniyah. Akal yang dianugrahkan kepada manusia memiliki tingkatan kecerdasan yang berbeda-beda. Banyak orang meyakini bahwa orang yang cerdas adalah orang yang memiliki kemampuan Intelligence Quotient IQ yang tinggi, namun pada kenyataannya, tidak semua orang yang memiliki kemampuan IQ yang tinggi itu memiliki kemampuan adaptasi, sosialisi, pengendalian emosi, dan kemampuan spiritual. Banyak orang yang memiliki kecerdasan IQ, namun ia tidak memiliki kemampuan untuk bergaul, bersosialisai dan membangun komunikasi yang baik dengan orang lain. Banyak juga orang yang memiliki kemampuan IQ, tapi ia tidak memiliki kecerdasan dalam melakukan hal-hal yang dapat menentukan kebehasilannya di masa depan, prioritas-prioritas apa yang mesti dilakukan untuk menuju sukses dirinya. Pada tahun 2004 Tes IQ menjadi tren di SD-SD di berbagai kota besar. Untuk meningkatkan โgengsiโ, sekolah ramai-ramai menyeleksi anak-anak yang hendak masuk sekolah dengan tes IQ . Mereka berteori bahwa sekolah yang baik adalah jika para siswanya pintar-pintar, dan siswa yang pintar itu jika IQ-nya di atas rata-rata. Karena itulah mereka menyelenggarakan tes IQ. Meskipun mereka kurang begitu memahami kerangka landasan teoretis dan filosofisnya; untuk apa tes IQ itu, apa kelemahan dan kelebihannya, dan kapan semestinya hal itu dilakukan [1]. Dalam pendahuluan bukunya, Revolusi IQ/EQ/SQ, Taufik Pasiak mengungkapkan bahwa di antara dokter yang lulus tepat waktu 6,5 โ 7 tahan dengan Indek Prestasi Komulatif IPK di atas 3,0 merupakan dokter-dokter yang gagal, baik sebagai kepala Puskesmas maupun dokter praktik swasta. Ketika menjadi kepala Puskesmas, mereka menjadi pemimpin yang gagal. Ketika membuka praktik, mereka kekurangan pasien, sementara kawan-kawan mereka hampir drop out karena terlalu lama sekolah juga dengan IPK biasa, justru menjadi dokter-dokter yang berhasil ketika bekerja di lingkungan masyarakat. Di antaranya bahkan menjadi dokter teladan [2]. Intelligence Quotient IQ telah memonopoli teori kecerdasan. Kecerdasan seseorang hanya diukur lewat hasil tes inteligensi, yang logis-matematis, kuantitatif dan linear. Akibatnya, sisi-sisi kecerdasan manusia yang lainnya terabaikan. Hegemoni teori kecerdasan IQ memang tidak terlepas dari latar belakang historis, ilmiah, dan kultural. Secara historis, teori kecerdasan IQ memang merupakan teori kecerdasan pertama dan sudah berumur 200 tahun lebih, yang dimulai dari Frenologi Gall[3]. Pada awalnya, dikenal bahwa kecerdasan seseorang adalah mereka yang memilki kualitas IQ yang sangat tinggi, Hal demikian tidaklah salah karena pada awal sejarah perkembangannya, untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang adalah dengan mengetahui IQ nya. Orang yang pertama kali berpikir mengenai mungkinnya dilakukan pengukuran intelegensi atau kecerdasan adalah Galton, sepupu Darwin. Hal yang mendorongnya untuk memiliki pemikiran demikian adalah karena Galton tertarik pada perbedaan-perbedaan individual dan pada hubungan antara hereditas dan kemampuan mental. Menurut Galton ada dua kualitas umum yang dapat membedakan antara orang yang lebih cerdas more intelligent dari orang yang kurang cerdas less intelligent yaitu energi dan sensitivitas. Menurutnya, orang cerdas itu memiliki tingkat energi yang istimewa dan sensitivitas terhadap rangsangan di sekitarnya. Mengacu kepada kesimpulan Howard Gardner, temuan-temuan ilmiah bagi perkembangan teori kecedasan manusia, sesungguhnya juga sudah lama ditemukan oleh saintis, terutama neuro-saintis. Sampai akhirnya Howard Gardner yang dengan sangat serius menstudinya, dan ia sampai pada suatu kesimpulan bahwa kecerdasan manusia itu tidak tunggal, tapi majmuk, bahkan tak terbatas. Belakangan teori kecerdasan Howard Gardner ini dikenal dengan Multiple Intelligence Kecerdasan Majmuk yaโni Linguistic Intelligence Kecerdasan Bahasa Logico-Mathematical Intelligence Kecerdasan Logis-Matematis; Visual-Spatial Intelligence Kecerdasan Visual-Spasial; Bodily-Kinesthetic Intelligence Kecerdasan Kinestetik; Musical Intelligence Kecerdasan Musik; Interpersonal Intelligence Kescerdasan Antarpribadi; Intrapersonal Intelligence Kecerdasan Intrapesonal; dan Natural Intelligence Kecerdasan Natural[4]. Melalui makalah ini, Penulis ingin mengungkap sesungguhnya kecerdasan macam apakah yang dikehendaki oleh al-Qurโan. Pengertian Kecerdasan Kecerdasan didefinisikan bermacam-macam. Para ahli, termasuk para psikolog, tidak sepakat dalam mendefinisikan apa itu kecerdasan. Bukan saja karena definisi kecerdasan itu berkembang, sejalan dengan perkembangan ilmiah menyangkut studi kecerdasan dan sains-sains yang berkaitan dengan otak manusia, seperti neurologi, neurobiologi atau neurosains dan penekanannya. Tetapi juga karena penekanan definisi kecerdasan tersebut, sudah barang tentu akan sangat bergantung, pertama, pada pandangan dunia filsafat manusia, dan filsafat ilmu yang mendasarinya. Kedua, bergantung pada teori kecerdasan itu sendiri. Sebagai contoh, teori kecerdasan IQ sudah barangtentu akan berbeda dengan teori Emosioal Intelligence IQ dan Spiritual Quotient SQ dalam mendefinisikan kecerdasan. Namun demikian, semakin tak terbantahkan bahwa teori IQ semakin tergugat dan dipandang memiliki seperangkat kelemahan, baik dalam arti ilmiah maupun metodologis. Walaupun para ahli tidak sepakat dalam mendefinisikan apa itu kecerdasan. Bahkan menurut Morgan sebagaimana dikutip oleh Agus Efendi, kecerdasan itu sulit didefinisikan, namun penulis menghadirkan definisi kecerdasan yang mungkin bisa mewakili dari sekian banyak definisi. Menurut Howard Gordner definisi kecerdasan sebagaimana dikutip oleh Agus Efendi, adalah kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu. Sedangkan menurut Alfred binet dan Theodore Simon, kecerdasan terdiri dari tiga komponen 1 kemampuan mengarahkan pikiran dan atau tindakan, 2 kemampuan mengubah arah tindakan jika tindakan tersebut telah dilakukan, dan 3 kemampuan mengkritik diri sendiri[5]. Definisi kecerdasan lain adalah definisi kecerdasan dari Piaget, Menurut William H. Calvin, dalam bukunya How Brain Thinks Bagaimana otak berfikir?, Piaget mengatakan, โIntelligence is what you use when you donโt know what to doโ Kecerdasan adalah apa yang kita gunakan pada saat kita tidak tahu apa yang harus dilakukan.โ Sehingga menurut Calvin, seseorang itu dikatakan smart jika ia terampil dalam menemukan jawaban yang benar untuk masalah pilihan hidup. Sedang menurut Sternberg, 65 tahun setelah simposium Journal Psikologi Pertama, 24 orang ahli diminta untuk mengajukan definisi kecerdasan, mereka mengaitkan kecerdasan tersebut dengan tema belajar dari pengalaman dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Lebih dari para ahli sebelumnya, mereka menekankan pengertian kecerdasan pada peranan metakognisi- pemahaman orang dan kontrol atas proses berpikir mereka seperti selama melakukan pemecahan masalah, penalaran, dan pembuatan keputusan dan lebih menekankan pada peranan budaya. Seseorang yang dipandang cerdas dalam sebuah budaya boleh jadi dipandang bodoh dalam budaya yang lain[6]. Begitulan, banyanya definisi kecerdasan, sesuai dengan banyaknya jenis-jenis kecerdasan itu sendiri. Dalam literatur Islam ada beberapa kata yang apabila ditinjau dari pengertian etimologi memiliki makna yang sama atau dekat dengan kecerdasan, antara lain Al-fathanah atau al-fithnah, yang artinya cerdas, juga memiliki makna sama dengan al-fahm paham lawan dari al-ghabawah bodoh[7]. Adz-dzakaโ yang berarti hiddah al-fuad wa surโah al-fithnah tajamnya pemahaman hati dan cepat paham[8]. Ibn Hilal al-Askari membedakan antara al-fithnah dan adz-dzakaโ, bahwa adz-dzakaโ adalah tamam al-fithnah[9] kecedasan yang sempurna. Al-hadzaqah , di dalam kamus Lisan al-Arab, al-hadzaqah diberi maโna al-Maharah fi kull amal mahir dalam segala pekerjaan[10]. An-Nubl dan an-Najabah, menurut Ibn Mandzur an-Nubl artinya sama dengan adz-dzakaโ dan an-najabah yaโni cerdas[11]. An-Najabah, berarti cerdas. Al-Kayyis, memiliki maโna sama dengan al-aqil cerdas.Rasulullah saw. Mendefinisikan kecerdasan dengan menggunakan kata al-kayyis, sebagaimana dalam hadits berikut ุนููู ุดูุฏููุงุฏู ุจููู ุฃูููุณู ุนููู ุงููููุจูููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
- ููุงูู ุงูููููููุณู ู
ููู ุฏูุงูู ููููุณููู ููุนูู
ููู ููู
ูุง ุจูุนูุฏู ุงููู
ูููุชู [12] ุฑูุงู ุงูุชุฑู
ุฐู โDari Syaddad Ibn Aus, darr Rasulullah saw. Bersabda orang yang cerdas adalah orang yang merendahkan dirinya dan beramal untuk persiapan sesudah mati At-Tirmidziโ. Al-Mawardi dalam kitab Adab ad-Dunya wa ad-Ddin pada bab pertama menjelaskan tentang keutamaan akal, bahwa segala yang mulia memilki asas dan segala etika memiliki sumber, asas bagi segala kemuliaan dan sumber bagi segala etika adalah akal. Lebih lanjut Al-Mawardi menyimpulkan definisi akal yaitu pengetahuan tentang hal-hal yang diketahui secara langsung[13]. Kecerdasan Menurut Al-Quran Apabila kita meneliti ayat-ayat al-Quran, kata-kata yang memiliki arti kecerdasan, sebagaimana yang telah dijelaskan tersebut di atas, yaitu al-Fathanah, adz-dzakaโ, al-hadzaqah, an-nubl, an-najabah, dan al-kayyis tidak digunakan oleh al-Quran. Definisi Kecerdasan secara jelas juga tidak ditemukan, tetapi melalui kat-kata yang digunakan oleh al-Qurโan dapat disimpulkan makna Kecerdasan. Kata yang banyak digunakan oleh al-Quran adalah kata yang memiliki makna yang dekat dengan Kecerdasan, seperti kata yang seasal dengan kata al-aql, al-lubb, al-fikr, al-Bashar, al-nuha, al-fiqh, al-fikr, al-nazhar, al-tadabbur, dan al-dzikr. Kata-kata tersebut banyak digunakan di dalam al-Quran dalam bentuk kata kerja, seperti kata taโqilun. Para ahli tafsir, termasuk di antaranya Muhammad Ali Al-Shabuni, menafsirkan kata afala taโqilun โapakah kamu tidak menggunakan akalmuโ[14]. Dengan demikian Kecerdasan menurut al-Quran diukur dengan penggunaan akal atau kecerdasan itu untuk hal-hal positif bagi dirinya maupun orang lain. Kata-kata yang memiliki makna yang dekat mirip dengan Kecerdasan yang banyak digunakan di dalam al-Quran adalah AlโAql, yang berarti an-Nuha kepandaian, kecerdasan.Akal dinamakan akal yang memilki makna menahan, karena memang akal dapat menahan kepada empunya dari melakukan hal yang dapat menghancurkan dirinya[15] .Kata aql tidak pernah disebut sebagai nomina ism, tapi selalu dalam bentuk kata kerja fiโl. Di dalam al-Quran kata yang berasal dari kata aql berjumlah 49 kata, semuanya berbentuk fiโl mudhariโ, hanya 1 yang berbentuk fiโl madhi. Dari banyaknya penggunaan kata-kata yang seasal dengan kata aql, dipahami bahwa al-Quran sangat menghargai akal, dan bahkan Khithab Syarโi Khithab hukum Allah hanya ditujukan kepada orang-orang yang berakal. Banyak sekali ayat-ayat yang mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya. Di sisi lain penggunaan kata yang seasal dengan aql tidak berbentuk nomina ism tapi berbentuk kata kerja fiโl menunjukkan bahwa al-Quran tidak hanya menghargai akal sebagai kecerdasan intelektual semata, tapi al-Quran mendorong dan menghormati manusia yang menggunakan akalnya secara benar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Sternberg yang dikutip oleh Agus Efendi, โTes IQ sesungguhnya bukan pada seberapa banyak kecerdasan yang anda miliki dalam otak anda. Akan tetapi bagaimana anda menggunakan kecerdasan yang harus anda buat menjadi dunia yang lebih baik bagi diri anda sendiri, dan orang lainโ Walhasil, kecerdasan bukanlah yang anda miliki, Kecerdasan lebih merupakan sesuatu yang anda gunakan[16]. Itulah yang dimaksud dengan kecerdasan majmuk sebagaimana disampaikan oleh Horward Gordner, kecerdasan yang mencakup banyak aspek kehidupan, bukan kecerdasan intelektual semata. Bentuk dari kata aql yang dirangkaikan dalam sebuah kalimat pertanyaan, seperti afala taโqilun apakah kamu tidak menggunakan akalmu terdapat 13 buah di dalam al-Qurโan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah swt. mempertanyakan kecerdasan mereka, dengan akal yang sudah diberikan. Al-Lubb atau al-Labib, yang bearti al-aql atau al-aqil, dan al-labib sama dengan al-aql[17]. Di dalam al-Quran Kata al-albab disebut 16 kali, dan kesemuanya didahului dengan kata ulu atau uli yang artinya pemilik, ulu al-albab berarti pemilik akal. Al-bashar, yang berarti indra penglihatan, juga berarti ilmu[18]. Di dalam Kamus Lisan al Arab, Ibn Manzhur mengemukakan bahwa ada pendapat yang mengatakan ; al-bashirah memiliki maโna sama dengan al-fithnah kecerdasan dan al-hujjah argumntasi[19]. Al-Jurjani mendefinisikan al-Bashirah, adalah suatu kekuatan hati yang diberi cahaya kesucian, sehingga dapat melihat hakikat sesuatu dari batinnya. Para ahli hikmah menamakannya dengan ; al-aqilah an-nazhariyyah wa alquwwah al-qudsiyyah kecerdasan bepikir dan kekuatan suci atau ilahi[20].Abu Hilal al-Askari membedakan antara al-bashirah dan al-ilm ilmu, bahwa al-bashirah adalah kesempurnaan ilmu dan pengetahuan[21]. Di dalam al-Quran, kata yang berasal dari kata al-bashar, dengan berbagai macam bentuk, jumlahnya cukup banyak, yaitu berjumah 142 kata, yang berbentuk kata al-bashir berjumlah 53 kata, hampir kesemuanya menjadi sifat Allah swt. kecuali 6 kata yang menjadi sifat manusia, 4 diantaranya kata al-bashir menjelaskan perbedaan antara manusia yang buta dan melihat. Sedangkan kata bashirah terdapat pada 2 ayat, yaitu pada surah Yusuf 108 dan al-Qiyamah 14. sedangkan kata bashair yaitu bentuk jamaโ dari bashirah disebut dalam al-Quran sebanyak 5 kali. Dalam menafsirkan kata bashirah yang ada pada surat Yusuf 108, al-Baghawi dan Sayyid Thanthawi menjelaskan maโna al-bashirah adalah pengetahuan yang dengannya manusia dapat membedakan antara yang benar dan yang salah [22]. Kata al-abshar yaitu bentuk jamaโ dari al-bashar berjumlah 8 ayat, 3 diantaranya didahului kata ulu mempunyai, yaโni Surah Ali Imran 13, an-Nur 44, dan al-Hasyr 2. An-Nuha,maโnanya sama dengan al-aql, dan akal dinamakan an-nuha yang juga memiliki arti mencegah, karena akal mencegah dari keburukan. Kata an-nuha di dalam al-Quran terdapat pada 2 tempat, keduanya ada pada Surat thaha ; 54, 128 dan keduanya diawali dengan kata uli pemilik. Al-fiqh yang berarti pemahaman atau ilmu. Di dalam al-Quran, Kata yang seasal dengan al-Fiqh terdapat pada 20 ayat, kesemuanya menggunakan kata kerja fiโl mudhariโ, hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman itu seharusnya dilakukan secara terus menerus. Kata al-fiqh juga berarti al-fithnah kecerdasan[23]. Al-Fikr, yang artinya berpikir. Kata yang seakar dengan al-fikr terdapat pada 18 ayat. Kesemuanya berasal dari bentuk kata at-tafakkur, dan semuannya berbentuk kata kerja fiโl, hanya satu yang berbentuk kata fakkara, yaitu pada Surat al-Mudatstsir 18. Al-Jurjani mendefinisikan, at-tafakkur adalah pengerahan hati kepada makna sesuatu untuk menemukan sesuatu yang dicari, sebagai lentera hati yang dengannya dapat mengetahui kebaikan dan keburukan[24]. An-nazhar yang memiliki makna melihat secara abstrak berpikir, Di dalam kamus Taj al-Arus disebutkan termasuk makna an-nazhar adalah menggunakan mata hati untuk menemukan segala sesuatu, an-nazhar juga berarti al-iโtibar mengambil pelajaran, at-taammul berpikir, al-bahts meneliti[25]. Untuk membedakan antara an-nazhar dan al-Ruโyah, Abu Hilal al-Askari memberikan definisi bahwa al-nazhar adalah mencari petunjuk, juga berarti melihat dengan hati [26]. Di dalam al-Quran terdapat kata yang seasal dengan an-nazhar lebih dari 120 ayat At-tadabbur yang semakna dengan at-tafakkur, terdapat dalam al-Quran sebanyak 8 ayat. Al-Jurjani memberikan definisi at-tadabbur, adalah berpikir tentang akibat suatu perkara, sedangkan at-tafakkur adalah pengerahan hati untuk berpikir tentang dalil petunjuk[27]. Adz-dzikr yang berarti peringatan, nasehat, pelajaran[28]. Dalam al-Quran terdapat kata yang seasal dengan adz-dzikr berjumlah 285 kata, 37 diantaranya adalah yang berasal dari bentuk kata at-tadzakkur yang berarti mengambil pelajaran. 1. Taโqilun 2. Yaโqilun No. Surat Ayat No. Surat Ayat 1 Al-Baqarah 44 1 Al-Baqarah 164 2 Al-Baqarah 73 2 Al-Baqarah 170 3 Al-Baqarah 76 3 Al-Baqarah 171 4 Al-Baqarah 242 4 Al-Maidah 58 5 Ali Imran 65 5 Al-Maidah 103 6 Ali Imran 118 6 Al-Anfal 22 7 Al-Anโam 32 7 Yunus 42 8 Al-Anโam 151 8 Yunus 100 9 Al-Aโraf 169 9 Al-Raโd 4 10 Yunus 16 10 Al-Nahl 12 11 Hud 51 11 Al-Nahl 67 12 Yusuf 2 12 Al-Hajj 46 13 Yusuf 109 13 Al-Furqan 44 14 Al-Anbiyaโ 10 14 Al-Ankabut 35 15 Al-Anbiyaโ 67 15 Al-Ankabut 63 16 Al-Muโminun 80 16 Al-Rum 24 17 Al-Nur 61 17 Al-Rum 28 18 Al-Syuโara 28 18 Yasin 68 19 Al-Qashash 60 19 Al-Zumar 43 20 Yasin 62 20 Al-Jatsiyah 5 21 Al-Shaffat 138 21 Al-Hujurat 4 22 Ghafir 67 22 Al-Hasyr 14 23 Al-Zukhruf 3 24 Al-Hadid 17 3. Tubshirun 4. Yubshirun No. Surat Ayat No. Surat Ayat 1 Al-Anbiyaโ 3 1 Al-Baqarah 17 2 Al-Naml 54 2 Al-Aโraf 179 3 Al-Qashash 72 3 Al-Aโraf 195 4 Al-Zukhruf 51 4 Al-Aโraf 198 5 Al-Dzariyat 21 5 Yunus 43 6 Al-Thur 15 6 Hud 20 7 Al-Waqiโah 85 7 As-Sajdah 27 8 Al-Haqqah 38 8 Yasin 9 9 Al-Haqqah 39 9 Yasin 66 10 Al-Shaffat 175 11 Al-Shaffat 179 12 Al-Qalam 5 1. Tafqahun 2. Yafqahun No. Surat Ayat No. Surat Ayat 1 Al-Israโ 44 1 Al-Nisaโ 78 2 Al-Anโam 65 3 Al-Anโam 98 4 Al-Aโraf 179 5 Al-Anfal 65 6 Al-Taubah 81 7 Al-Taubah 87 8 Al-Taubah 127 9 Al-Kahf 93 10 Al-Fath 15 11 Al-Haswyr 13 12 Al-Munafiqun 3 13 Al-Munafiqun 7 1. Tatafakkarun 2. Yatafakkarun No. Surat Ayat No. Surat Ayat 1 Al-Baqarah 219 1 Ali Imran 191 Al-Anโam 50 2 Al-Aโraf 176 3 Yunus 24 4 Al-Raโd 3 5 Al-Nahl 44 6 Al-Nahl 69 7 Al-Rum 21 8 Al-Zumar 42 9 Al-Jatsiyah 13 10 Al-Hasyr 21 1. Tatadzakkarun 2. Yatadzakkarun No. Surat Ayat No. Surat Ayat 1 Al-Anโam 80 1 Al-Baqarah 221 Al-Sajdah 4 2 Ibrahim 25 Ghafir 58 3 Al-Qashash 43 4 Al-Qashash 46 5 Al-Qashash 51 6 Al-Zumar 27 7 Al-Dukhan 58 Dari kata-kata tersebut, yang banyak digunakan oleh al-Quran, penulis akan mengungkap berbagai macam kecerdasan menurut al-Quran. Jenis-Jenis Kecerdasan menurut al-Quran Agus Efendi menyimpulkan dari beberapa pendapat ahli, ada 14 lebih jenis kecerdasan 1. Intelligence Quotient Kecerdasan Inteligensi. 2. Multiple Intelligence Kecerdasan Majmuk. 3. Practical Intelligence Kecerdasan Praktis 4. Emotional Intelligence Kecerdasan Emosional 5. Entrepreneurial Intelligence Kecerdasan Berwiraswasta 6. Financial Intelligence kecerdasan Finansial 7. Adversity Quotient Kecerdasan Advesitas 8. Aspiration Intelligence Kecerdasan Aspirasi 9. Power Intelligence Kecerdasan Kekuatan 10. Imagination Intelligence Kecerdasan Imajinasi 11. Intuition Intgelligence Kecerdasan Intuitif 12. Moral Intelligence Kecerdasan Moral 13. Spiritual Intelligence Kecerdasan spiritual 14. Succesful Intelligence Kecerdasan Kesuksesan 15. Dll[29]. Dari jenis-jenis kecerdasan tersebut penulis akan mencoba mengungkap kecerdasan pada ayat-ayat, yang di dalamnya terdapat kata-kata yang memiliki makna kecerdasan atau dekat dengan makna kecerdasan. Ada 9 jenis kecerdasan, yaitu Kecerdasan Pribadi, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Sosial, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Visual, Kecerdasan Tubuh, Kecerdasan Kesuksesan, Kecerdasan Kesejarahan, Kecerdasan Moral, Kecerdasan Bahasa, dan kecerdasan finansial Kecerdasn Pribadi. Kecerdasan pribadi personal Intelligence menurut Horward Gordner sebagaimana dukutip oleh Agus Efendi terbagi menjadi dua, yaitu kecerdasan intrapersonal intrapersonal Intelligence dan kecerdasan Interpersonal Iterpersonal Intelligence. Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan yang bergerak ke dalam; akses kepada kehidupan perasaan diri sendiri; kecerdasan membedakan perasaan-perasaan secara instan[30]. Kecerdasan pribadi ini banyak dijelaskan di dalam al-Quran, seperti pada Surat Adz-Dzariyst ayat 21 beikut ููููู ุฃูููููุณูููู
ู ุฃูููููุง ุชูุจูุตูุฑูููู โDan juga pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tiada memperhatikanโ adz-Dzariyat/52 21 Dengan bentuk pertanyaan, Allah swt. memotivasi manusia agar selalu berusaha mengetahui, mengenali dirinya. Begitu pentingnya dan sentralnya pribadi. Al-Qurthubi menafsirkan ayat tersebut ; apakah mereka tidak melihat, dengan penglihatan tafakkur dan tadabbur sehingga mereka dapat mengambil petunjuk bahwa pada diri merka terjadi peristiwa dan perubahan. Apabila manusia tidak berpikir dengan peringatan ini bahwa Allah telah memberikan akal pada dirinya, yang dengannya dapat mengatur dan mengerahkan segala sesuatu. Berpikir awal mula kejadiannya, diciptakan dari sperma kemudian berubah menjadi segumpal darah, kemudian berubah menjadi segumpal daging. Perubahan dari muda menjadi tua. Perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya itu tidaklah terjadi dengan sendirinya, tetapi itu semua atas kehendak Allah swt. Panca Indra manusia adalah lebih mulia dibanding bintang yang menerangi. Pendengaran dan penglihatan laksana matahari dan rembulan di dalam menemukan hal-hal yang perlu diketahui. Semua anggota badannya itu akan hancur. Otot-ototnya laksana sungai-sungai, sedang jantungnya laksana mata air yang akan mengalir ke sungai-sungai itu. Kandung kemih laksana lautan, tulang laksana gunung. Anggota badan laksana pepohonan, maka sebagaimana setiap pohon memiliki daun dan buah demikian pula setiap anggota badan memiliki perbuatan dan pengaruh. Rambut di badan laksana pohon-pohon kecil dan rumput Segala apa yang ada di jagad raya ini ada padanannya di alam kecil yaitu badan manusia[31]. Kecerdasan pribadi ini mencakup kemampuan manusia dalam mencermati penciptaan dirinya, Allah swt. menciptakan bentuk tubuh manusia yang sangat sempurna, seperti yang telah diungkapkan di atas, juga kemampuan mencermati dan menganalisa prilaku dirinya. Ayat berikut juga memberikan dorongan kepada manusia agar ia memiliki Kecerdasan Pribadi, Yaitu pada Surat al-Baqarah 44 dan 242, ุฃูุชูุฃูู
ูุฑูููู ุงููููุงุณู ุจูุงููุจูุฑูู ููุชูููุณููููู ุฃูููููุณูููู
ู ููุฃูููุชูู
ู ุชูุชูููููู ุงููููุชูุงุจู ุฃูููููุง ุชูุนูููููููู โMengapa kamu suruh orang lain mengerjakan kebajikan, sedang kamu melupakan diri kewajibanmu sendiri padahal kamu membaca Al-Kitab Taurat ? Maka tidakkah kamu berpikirโ Al-Baqarah/2 44 Allah swt. mengingatkan kepada manusia agar memiliki kemampuan introspeksi terhadap dirinya sendri, Juga memahami hak dan kewajibannya. Surat Yasin 62 memberikan peringatan agar manusia memilki kemampuan membentengi diri dari godaan setan. Dan Surat al-mulk 10 mengingatkan kepada manusia, sebelum menyesal, untuk menggunakan potensi akal dan pendengarannya dalam meningkatkan keimanannya. Kecerdasan Emosional. Kecerdasan Emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri kita sendiri dan perasaan orang lain, kamampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. Emosi merupakan salah satu dari trilogi mental yang terdiri dari ; kognisi, emosi, dan motivasi. Menurut Paul Ekman, sebagaimana dikutip oleh Agus Efendi, ada enam 6 jenis emosi dasar, yaitu ; anger marah, fear takut, surprise kejuan, disgust Jengkel, happiness kebahagiaan, dan sadness kesedihan. Agus Efendi juga mengutip pendapat Daniel Goleman yang mempunyai daftar emosi yang relatif lengkap. Daftar emosi tersebut berikut cabang-cangnya adalah sebagai berikut 1. Amarah Anger ; beringas fury, mengamuk autrage, benci resentment, marah besar wrath, jengkel exasperation, kesal hati indigination, terganggu vexation, rasa pahit acrimony, berang animosity, tersinggung annoyance, bermusuhan irritability, kekerasan hostility, kebencian patologis violence. 2. Kesedihan Sadness pedih grief, sedih sorrow, muram cheerlessness, suram gloom, melankolis melancholy, mengasihani diri self-pity, kesepian leneliness, ditolak dejection, putus asa despair, depresi berat depression. 3. Rasa takut Fear cemas anxiety, takut apprehension, gugup nervouness, khawatir concern, waswas consternation, perasaan takut sekali misgiving, khawatir wariness, waspada qualm, sedih edgness, tidak tenang dread, ngeri frigth, takut sekali terror, sampai dengan paling parah, fobia phobia, dan panik panic. 4. Kenikmatan Enjoyment bahagia happiness, gembira joy, ringan relief, puas contentment, riang blis, senang delight, terhibur amusement, bangga pride, kenikmatan indrawi sensual pleasure, takjub thrill, rasa terpesona rapture, rasa puas gratification, rasa terpenuhi satisfaction, kegiranga luar biasa euphoria, senang whismy, senang sekali ecstasy, hingga yang ekstrim, mania mania. 5. Cinta Love penerimaan acceptance, persahabatan friendliness, kepercayaan trust, kebaikan hati kindness, rasa dekat affinity, bakti devotion, hormat adoration, kasmaran infatuation, kasih agape. 6. Terkejut Surprise terkejut shock, terkesiap astonishment, takjub amazement, terpana wonder. 7. Jengkel Disgust hina contempt, jijik disdain, muak scorn, benci abborrence, tidak suka aversion , mau muntah distaste, tidak enak perasaan revulsion. 8. Malu Shame rasa salah guilt, malu hati ambarrassment, kesal hati chogrin, sesal remorse, hina humiliation, aib regret, hati hancur lebur mortification, perasaan sedih atau dosa yang mendalamn cotrition[32]. Al-Quran menjelaskan berbagai macam emosi tersebut, tetapi yang ingin penulis ungkap dalam tulisan ini adalah adalah Kecerdasan Emosional EQ yang diungkap oleh Al-Quran dalam ayat-ayat yang diberi stressing dengan menggunakan kata yang memiliki makna kecerdasan seperti tafakkur dan sejenisnya, seperti pada Surat al-Rum 21 beikut ; ููู
ููู ุขูููุงุชููู ุฃููู ุฎููููู ููููู
ู ู
ููู ุฃูููููุณูููู
ู ุฃูุฒูููุงุฌูุง ููุชูุณููููููุง ุฅูููููููุง ููุฌูุนููู ุจูููููููู
ู ู
ูููุฏููุฉู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุฅูููู ููู ุฐููููู ููุขูููุงุชู ููููููู
ู ููุชููููููุฑูููู โdan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar tgerdapat tanda-tanda bagi kaum Yang berfikirโ Al-Rum/30 21. Pada ayat tersebut, Allah swt. mengingatkan kepada orang-orang yang berfikir, bahwa mereka telah diberikan nikmat cinta dan kasih sayang, yang mesti dikelola dengan sebaik-baiknya. Apabila mereka menggunakan kecerdasan emosionalnya dengan mengendalikan emosinya, mengelola cintanya dengan sebaik-baiknya, maka akan melahirkan kedamaian dan ketentraman. Allah swt. juga menjelaskan bentuk emosi yang lainnya dalam Surat al-Baqarah 76 berikut ููุฅูุฐูุง ูููููุง ุงูููุฐูููู ุขูู
ููููุง ููุงูููุง ุขูู
ููููุง ููุฅูุฐูุง ุฎูููุง ุจูุนูุถูููู
ู ุฅูููู ุจูุนูุถู ููุงูููุง ุฃูุชูุญูุฏููุซููููููู
ู ุจูู
ูุง ููุชูุญู ุงูููููู ุนูููููููู
ู ููููุญูุงุฌูููููู
ู ุจููู ุนูููุฏู ุฑูุจููููู
ู ุฃูููููุง ุชูุนูููููููู โDan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata โKamipun telah berimanโ; tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata โApakah kamu menceritakan kepada mereka orang-orang muโmin apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan tuhanmu; tidakkah kamu mengertiโ Al-Baqarah/2 76 Ayat tersebut sama dengan firman Allah swt. Ali Imran 118 diakhiri dengan kata โafala taโqilunโ dan โin kuntum taโqilunโ membrikan dorongan agar memiliki kecerdasan emosional, artinya mengendalikan dan mengelola emosi ketika berhadapan dengan orang-orang munafik. Orang munafik adalah orang yang sangat berbahaya, lebih berbahaya jika dibandingkan dengan orang kafir, sebagaimana diungkapkan keburukan dan kejahatannya itu di awal Surat al-Baqarah ayat 8 โ 20. Rasulullah saw. Bersabda ุขูุฉ ุงูู
ูุงูู ุซูุงุซ ุฅุฐุง ุญุฏุซ ูุฐุจ ูุฅุฐุง ูุนุฏ ุฃุฎูู ูุฅุฐุง ุงุคุชู
ู ุฎุงู[33] โTanda orang munafiq ada tiga perkara apabila bicara dia bohong, apabila berjanji dia mengingkari, dan apabila dipercaya ia mengkhiyanatiโ Bukhari. Hadits ini mengingatkan kepada kita, agar berhati-hati dalam bersikap menghadapi orang munafik Ayat berikut menjelaskan bentuk Kecerdasan Emosional yang lain ุงููุญูุฌูู ุฃูุดูููุฑู ู
ูุนููููู
ูุงุชู ููู
ููู ููุฑูุถู ูููููููู ุงููุญูุฌูู ููููุง ุฑูููุซู ููููุง ููุณูููู ููููุง ุฌูุฏูุงูู ููู ุงููุญูุฌูู ููู
ูุง ุชูููุนููููุง ู
ููู ุฎูููุฑู ููุนูููู
ููู ุงูููููู ููุชูุฒููููุฏููุง ููุฅูููู ุฎูููุฑู ุงูุฒููุงุฏู ุงูุชููููููู ููุงุชููููููู ููุง ุฃููููู ุงููุฃูููุจูุงุจู โMusim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats. Berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakalโ Al-Baqarah 197 Ayat tersebut memanggil orang-orang yang berakal uli al-albab agar dapat mengendalikan emosi di saat melaksanakan ibadah haji, pada saat itu bertemu banyak orang dari berbagai bangsa dan negara, yang berbeda watak, kultur, dan tradisi. Pengendalian emosi dalam berbicara, tidak berbicara yang tidak baik dan tidak bermanfaat, juga tidak membalas perkataan orang lain yang tidak baik. Al-Quran Surat al-Thalaq 10, Allah memanggil uli al-albab orang-orang yang berakal al-Hasyr 2, Allah memanggil dengan uli al-abshar dan al-Anโam 65 Allah swt. menggunakan kata โyafqahunโ menjelaskan agar manusia memiliki kecerdasan dalam pengelolaan emosi, rasa takut, takut dari siksa Allah swt. Al-Quran memberikan rasa takut indzar kepada orang-orang yang durhaka, bahwa mereka mendapat murka dan siksaan Allah, dan juga memberikan kabar gembira atau rasa senang tabsyir kepada orang-orang yang bertakwa kepada Allah swt. Dengan adanya rasa takut dan gembira dalam diri menusia maka ada keseimbangan emosional dalam diri manusia. Kecerdasan Spiritual. Kecedasan Spiritual Spiritual Quotion adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan prilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandinkan dengan yang lain. Kecerdasan yang menfasilitasi suatu dialog antara akal dan emosi, antara pikiran dan tubuh, menyediakan titik tumpu bagi pertumbuhan dan perubahan, menyediakan pusat pemberi makna yang aktif dan menyatu bagi diri[34]. SQ adalah kecerdasan yang berada di bagian diri yang dalam, berhubungan dengan kearifan di luar ego atau pikiran sadar. SQ adalah kecerdasan yang dengannya kita tidak hanya mengakui nilai-nilai yang ada, tetapi juga secara kreatif menemukan nilai-nilai baru. SQ adalah pemahaman kita, yang mendalam dan intuitif akan makna dan nilai. SQ adalah hati nurani kita, yang mampu membuat kita menjadi lebih cerdas secara spiritual dalam beragama. โapabila anda memilki Kecerdasan Spiritual, anda menjadi lebih sadar tentang gambaran besarโ atau gambaan menyeluruhโ tentang diri sendiri, jagad raya, dan kedudukan serta panggilan terhadap anda di dalamnya. Begitu tulis Tony Buzan yang dikutip oleh Agus Efendi[35]. Kecerdeasan Spiritual, menurut psikolog University of Californa, Davis Robert Emmons, sebagaimana dikutip oleh Agus Efendi, memilki komponen-komponen kecerdasan, yaitu 1. Kemampuan mentransendensi, Orang-orang yang sangat spiritual menyerap sebuah realitas yang melampaui materi dan fisik. 2. Kemampuan untuk menyucikan pengalaman sehari-hari. Orang yang cerdas secara spiritual memiliki kemampuan untuk memberi makna sakral atau ilahi pada pelbgai aktivitas, peristiwa, dan hubungan sehari-hari. 3. Kemampuan untuk mengalami kondisi-kondisi kesadaran puncak. Orang-orang yang cerdas secara spiritual mengalami ekstase spiritual. Mereka sangat perseptif terhadap pengalaman mistis. 4. Kemampuan untuk menggunakan potensi-potensi spiritual untuk memecahkan pelbagai masalah. Transformasi spiritual seringkali mengarahkan orang-orang untuk memerioritaskan ulang pelbagai tujuan. 5. Kemampuan untuk terlihat dalam pelbagai kebajikan. Orang-orang yang cerdas spiritual memiliki kemampuan lebih untuk menunjukkan pengampunan, mengungkapkan ras terima kasih, merasakan kerendahan hati, dan menunjukkan rasa kasih[36]. Ayat berikut menjelaskan kecerdasan Spiritual, Surat Ali Imran 190-191 ุฅูููู ููู ุฎููููู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููุงุฎูุชูููุงูู ุงูููููููู ููุงููููููุงุฑู ููุขูููุงุชู ููุฃููููู ุงููุฃูููุจูุงุจู 190 ุงูููุฐูููู ููุฐูููุฑูููู ุงูููููู ููููุงู
ูุง ููููุนููุฏูุง ููุนูููู ุฌููููุจูููู
ู ููููุชููููููุฑูููู ููู ุฎููููู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ุฑูุจููููุง ู
ูุง ุฎูููููุชู ููุฐูุง ุจูุงุทูููุง ุณูุจูุญูุงูููู ููููููุง ุนูุฐูุงุจู ุงููููุงุฑู 191 โ Juga ayat berikut, Surat Al-Baqarah 164 ุฅูููู ููู ุฎููููู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููุงุฎูุชูููุงูู ุงูููููููู ููุงููููููุงุฑู ููุงูููููููู ุงูููุชูู ุชูุฌูุฑูู ููู ุงููุจูุญูุฑู ุจูู
ูุง ููููููุนู ุงููููุงุณู ููู
ูุง ุฃูููุฒููู ุงูููููู ู
ููู ุงูุณููู
ูุงุกู ู
ููู ู
ูุงุกู ููุฃูุญูููุง ุจููู ุงููุฃูุฑูุถู ุจูุนูุฏู ู
ูููุชูููุง ููุจูุซูู ูููููุง ู
ููู ููููู ุฏูุงุจููุฉู ููุชูุตูุฑูููู ุงูุฑููููุงุญู ููุงูุณููุญูุงุจู ุงููู
ูุณูุฎููุฑู ุจููููู ุงูุณููู
ูุงุกู ููุงููุฃูุฑูุถู ููุขูููุงุชู ููููููู
ู ููุนูููููููู โSesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati kering-nyadan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkanโ al-Baqarah 164. Juga pada ayat berikut, Surat Al-Maidah 58 ููุฅูุฐูุง ููุงุฏูููุชูู
ู ุฅูููู ุงูุตููููุงุฉู ุงุชููุฎูุฐููููุง ููุฒูููุง ููููุนูุจูุง ุฐููููู ุจูุฃููููููู
ู ููููู
ู ููุง ููุนูููููููู โDan apabila menyeru mereka untuk mengerjakan shalat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akalโ Al-Maidah/5 58 Pada tiga ayat tersebut di atas dan juga banyak ayat-ayat lain, seperti Surat al-Syuโara/26 28, al-Raโd/13 4 dn 19, al-Nahl/16 12 dan 67 , al-Rum/30 24, al-Jatsiyah45 5 , al-Ankabut/29 63, Allah swt. mengingatkan kepada manusia agar berfikir secara cerdas dengan firmannya โuli al-albabโorang yang memiliki akal , โqaum yaโqilunโ kaum yang memikirkan, agar segala apa yang ada di jagad raya ini, sperti langit, bumi, pergantian malam dan siang, aneka ragam pepohonan dan hewan flora dan fauna, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi, seperti banjir, gempa bumi dan sebagainya hendaknya dapat meningkatkaan Kecerdasan Spiritual membaca tanda-tanda kekuasaan dan keagungan Allah swt. Ayat berikut, Surat Yunus 16 juga bicara tentang kecerdasan spiritual ูููู ูููู ุดูุงุกู ุงูููููู ู
ูุง ุชูููููุชููู ุนูููููููู
ู ููููุง ุฃูุฏูุฑูุงููู
ู ุจููู ููููุฏู ููุจูุซูุชู ูููููู
ู ุนูู
ูุฑูุง ู
ููู ููุจููููู ุฃูููููุง ุชูุนูููููููู Kecerdasan spiritual mengimani al-Quran, bahwa kehidupan nabi 40 tahun sebelum turun wahyu yang mereka saksikan menjadi saksi kebenaran al-Quran dari Allah, bukan dari kamu tidak menggunakan akalmu untuk merenung dan berfikri agar kamu mengetahui bahwa sesungguhnya al Qurโan yang mengandung muโjizat ini adalah dari Allah. Oran-orang kafir menyaksikan kehidupan Nabi Muhammad dari kecil sampai masa diturnkannya al-Quran , mereka mengetahui prilaku Muhammad, yang tidak pernah menelaah kitab, tidak pernah berguru, kemudian setelah umur 40 tahun turun al-Qurโan yang mengandung muโjizat, mengandung ilmu-ilmu dasar , dasar-dasar ilmu hukum , ilmu akhlak, cerita-cerita masa lalu, cendikiawan dan ahli bahasa tidak mampu menandinginya, maka setiap orang yang memiliki akal yang sehat pasti mengtahui bahwa kitab al-Quran seperti itu pasti wahyu dari Allah[37]. Kecerdasan Visual Kecerdasan ini adalah kemampuan untuk memberikan gambar-gambar dan imagi-imagi, serta kemampuan dalam mentransformasikan dunia visual-spasial. Keterampilan menghasilkan imagi mental dan menciptakan representasi grafis, berfikir tiga dimensi. Pusat kecerdasan spasial adalah kemampuan mempersepsi dunia visual dengan akurat, mentransformasi dan memodifikasi pengalaman visual seseorang, bahkan ketika tidak ada rangsangan fisikal yang relevan. Howard Gordner menyimpulkan Kecerdasan Visual, sebagaimana dikutip oleh Agus Efendi, sebagai berikut โBahwa pandangan kecerdasan spasial ini, kita telah menemukan bentuk kedua dari kecerdasan yang terlibat dengan objek. Berbeda dengan pengetahuan logis-matematis yang mencakup jalan perkembangannya dengan meningkatkan abstraksi, kecerdasan spasial tetap terkait-terikat pada dunia nyata secara fundamental, terkait dengan dunia objek, dan lokasinya berada di dunia [38]. Ayat yang mengungkap Kecerdasan Visual ini antara lain, Surat Al-Raโd ayat 3, dan Surat ูููููู ุงูููุฐูู ู
ูุฏูู ุงููุฃูุฑูุถู ููุฌูุนููู ูููููุง ุฑูููุงุณููู ููุฃูููููุงุฑูุง ููู
ููู ููููู ุงูุซููู
ูุฑูุงุชู ุฌูุนููู ูููููุง ุฒูููุฌููููู ุงุซููููููู ููุบูุดูู ุงูููููููู ุงููููููุงุฑู ุฅูููู ููู ุฐููููู ููุขูููุงุชู ููููููู
ู ููุชููููููุฑูููู โDan Dia lah Yang menjadikan bumi terbentang luas, dan menjadikan padanya gunung-ganang terdiri kukuh serta sungai-sungai yang mengalir. dan dari tiap-tiap jenis buah-buahan, ia jadikan padanya pasangan dua-dua. ia juga melindungi siang Dengan malam silih berganti. Sesungguhnya semuanya itu mengandungi tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum Yang mahu berfikir. 3 Juga ayat berikut, Surat Qaf 7 dan 8 ููุงููุฃูุฑูุถู ู
ูุฏูุฏูููุงููุง ููุฃูููููููููุง ูููููุง ุฑูููุงุณููู ููุฃูููุจูุชูููุง ูููููุง ู
ููู ููููู ุฒูููุฌู ุจููููุฌู 7 ุชูุจูุตูุฑูุฉู ููุฐูููุฑูู ููููููู ุนูุจูุฏู ู
ููููุจู 8 โDan juga keadaan bumi ini, bagaimana Kami bentangkan Dia sebagai hamparan, dan Kami letakkan padanya gunung-ganang Yang terdiri kukuh, serta Kami tumbuhkan padanya pelbagai jenis tanaman Yang indah subur? Kami adakan semuanya itu untuk menjadi perhatian dan peringatan, yang menunjukkan jalan kebenaran, kepada tiap-tiap seorang hamba Allah Yang mahu kembali kepadanya dengan taat dan berbakti. Qaf /50 7-8 Dua ayat tersebut memerintahkan kapada manusia agar melihat dan merenungkan keindahan jagad raya ciptaan Allah. Kecerdasan Tubuh. Agus Efendi mengutip pendapat, Tony Buzan bahwa kecerdasan tubuh adalah kemampuan memahami, mencintai dan memelihara tubuh, dan membuatnya berfungsi seefisien mungkin untuk anda. Dengan kata lain, Kecerdasan Tubuh adalah Kecerdasan Atletik dalam mengontrol tubuh seseorang dengan sangat cermat. Oleh karena itu, ditegaskan oleh Buzan bahwa jika kita memiliki kecerdasan Fisik yang tinggi maka kita akan memahami hubungan antara otak dan tubuh, men sana in corpore sano, pikiran yang sehat terdapat dalam badan yang sehat, Sebaliknya, badan yang sehat berada dalam pikiran yang sehat Agus Efendi 2005 152. Al-Quran memberikan petunjuk kepada manusia, agar memilki kecerdasan memeliharaha badannya, sehingga terhindar dari hal-hal yang membahayakan badannya, seperti al-Quran Surat al-Baqarah ayat 219 berikut ููุณูุฃูููููููู ุนููู ุงููุฎูู
ูุฑู ููุงููู
ูููุณูุฑู ูููู ูููููู
ูุง ุฅูุซูู
ู ููุจููุฑู ููู
ูููุงููุนู ููููููุงุณู ููุฅูุซูู
ูููู
ูุง ุฃูููุจูุฑู ู
ููู ููููุนูููู
ูุง ููููุณูุฃูููููููู ู
ูุงุฐูุง ููููููููููู ูููู ุงููุนููููู ููุฐููููู ููุจูููููู ุงูููููู ููููู
ู ุงููุขูููุงุชู ููุนููููููู
ู ุชูุชููููููุฑูููู โMereka bertanya tentang khamar dan judi. Katakanlah โPada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnyaโ. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan ?. Katakanlah โYang lebih dari keperluanโ. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikirโ Al-Baqarah/2 219. Juga ayat berikut, Surat Yasin 68 ููู
ููู ููุนูู
ููุฑููู ูููููููุณููู ููู ุงููุฎููููู ุฃูููููุง ููุนูููููููู โDan barangsiapa yang kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadiannya. Maka apakah mereka tidak memikirkanโ Yasin/36 68 Kecerdasan Kesuksesan. Mengutip pendapat Vanwyck Agus Efendi, mengemukakan; Sukses adalah suatu pilihan, perkembangan, prestasi, bersifat personal, dan etik. Dengan kata lain, sukses adalah penyelesaian sesuatu dan pencapaian tujuan tertentu yang dipilih[39]. Dengan demikian, sebelum sukses, setiap orang harus menentukan pilihannya atau tujuannya terlebih dahulu. โApa tujuan Andaโ ? . Untuk menjadi cerdas sukses seseorang harus berpikir dengan tiga cara analitis, kreatif, dan praktis. Ketiga aspek Kecerdasan Kesuksesan tersebut saling berhubungan. Kecerdasan analitis diperlukan untuk memecahkan masalah dan menilai gagasan. Kecerdasan Kreatif diperlukan untuk menformulasikan masalah dan gagasan yang baik di tempat yang pertama. Sedangkan kecerdasan praktis digunakan untuk menggunakan gagasan dan analisis-analisisnya dengan cara yang efektif dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan Kesuksesan itu paling efektif ketika ia menyeimbangkan ketiga aspek analitis, kreatif dan praktis. Dalam bukunya adversity Quotient, John Paul Stolz menyebutkan, sebagaimana dikutip oleh Agus Efendi, bahwa kinerja, bakat, kemauan, karakter, kesehatan, kecerdasan, faktor genetis, pendidikan, dan keyakinan adalah kunci-kunci kesuksesasan hidup seseorang [40]. Ayat berikut salah satu contoh Kecerdasan Kesuksesan, al-Maidah /5 100 ูููู ููุง ููุณูุชูููู ุงููุฎูุจููุซู ููุงูุทูููููุจู ูููููู ุฃูุนูุฌูุจููู ููุซูุฑูุฉู ุงููุฎูุจููุซู ููุงุชูููููุง ุงูููููู ููุง ุฃููููู ุงููุฃูููุจูุงุจู ููุนููููููู
ู ุชูููููุญูููู โKatakanlah โTidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntunganโ al-Maidah/5 100. Ayat tersebut di atas memberikan motivasi kepada orang-orang yang berakal agar menggunakan kemampuan kecerdasannya untuk membedakan yang baik dan yang buruk, sehingga akan sukses dan beruntung dalam hidupnya. Kecerdasan Moral. Kecerdasan Moral berarti Kemampuan seseorang untuk melalukan hubungan dan komunikasi yang baik dengan orang lain. Ayat-ayat al-Quran yang di dalamnya menyinggung orang-orang yang memiliki akal kecerdasan yang terkait dengan moral seperti Surat al-Hujurat Ayat 4 ุฅูููู ุงูููุฐูููู ููููุงุฏูููููู ู
ููู ููุฑูุงุกู ุงููุญูุฌูุฑูุงุชู ุฃูููุซูุฑูููู
ู ููุง ููุนูููููููู โSesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar mu kebanyakan mereka tidak mengerti โ al-Hujurat /49 4 Juga dalam ayat berikut, Surat Al-Qalam 5 ููุฅูููููู ููุนูููู ุฎููููู ุนูุธููู
ู 4 ููุณูุชูุจูุตูุฑู ููููุจูุตูุฑูููู 5 โDan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Maka kelak kamu akan melihat, dan mereka orang-orang kafirpun akan melihatโ 4-5 Kecerdasan Bahasa. Kecerdasan bahasa berarti kemampuan menggunakan kata-kata secara terampil dan mengekspresikan konsep-konsep secara fasih fluently. Menurut Howard Gordner, sebagaimana dikutip oleh Agus efendi, kecerdasan linguistik antara lain ditunjukkan oleh sensitivitas terhadap fonologi, penguasaan sintaksis, pemahaman semantik dan pragmatik [41]. Sangat banyak ayat-ayat yang memotivasi agar manusia memiliki kecerdsan bahasa, terutama bahasa al-Quran. Di antara kata yang banyak digunakan adalah kata tadabbur yang berarti merenungkan dan memahami, seperti pada Surat Al-Nisaโ 82 ุฃูููููุง ููุชูุฏูุจููุฑูููู ุงููููุฑูุขููู ูููููู ููุงูู ู
ููู ุนูููุฏู ุบูููุฑู ุงูููููู ููููุฌูุฏููุง ููููู ุงุฎูุชูููุงููุง ููุซููุฑูุง โMaka apakah mereka tidak memperhatikan al-Quran ? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnyaโ Al-Nisaโ 82 Juga pada Surat Al-Muโminun 68 Shad 29, dan Muhammad 24. Kemudian Al-Quran juga menggunakan kata yaโqilun dan taโqilun dalam memotivasi Kecerdasan Bahasa, seperti pada ayat-ayat beikut Al-Anโam 151, al-Rum 28, Al-Baqarah 171, al-Anfal 22, Yunus 42, Dn Al-Zukhruf 3 . Ada juga yang menggunakan kata yatafakkarun serti pada Surat Al-Anโam 50, Al-Nahl 44, Al-Hasyr 21, dan Yunus 24. Ada pula yang menggunakan kata ulu al-albab seperti pada Surat Ali Imran 7, Al-Zumar 18, dan Shad 29. kecerdasan finansial Kecerdasan Finansial adalah kecerdasan atau kemampuan seseorang dalam mengelola keuangannya, dari mana harta itu didapatkan, halal atau haram, dan bagaimana cara mengelolanya, tidak bakhil dan tidak mubazir. Tidak mudah tergiur dan tertipu dengan gemerlap kehidupan dunia yang bersifat meterialistik, sehingga mengaburkan pandangan rasionalitasnya. Ayat-ayat yang memotivasi kecerdasan finansial sangatlah banyak, akan tetapi ayat yang di dalamnya terdapat kata yang memilki makna cerdas atau sejenisnya ada pada ayat berikut, kata afala taโqilun terdapat pada 3 ayat berikut ini; Surat al-Aโraf 169 ููุฎููููู ู
ููู ุจูุนูุฏูููู
ู ุฎููููู ููุฑูุซููุง ุงููููุชูุงุจู ููุฃูุฎูุฐูููู ุนูุฑูุถู ููุฐูุง ุงููุฃูุฏูููู ูููููููููููู ุณูููุบูููุฑู ููููุง ููุฅููู ููุฃูุชูููู
ู ุนูุฑูุถู ู
ูุซููููู ููุฃูุฎูุฐูููู ุฃูููู
ู ููุคูุฎูุฐู ุนูููููููู
ู ู
ููุซูุงูู ุงููููุชูุงุจู ุฃููู ููุง ููููููููุง ุนูููู ุงูููููู ุฅููููุง ุงููุญูููู ููุฏูุฑูุณููุง ู
ูุง ููููู ููุงูุฏููุงุฑู ุงููุขูุฎูุฑูุฉู ุฎูููุฑู ูููููุฐูููู ููุชููููููู ุฃูููููุง ุชูุนูููููููู โMaka datangkanlah sesudah mereka generasi yang jahat yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata โkami akan diberi ampunโ. Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu pula, niscaya mereka akan mengambilnya juga. Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya. Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengertiโ Al-Aโraf/7 169 Juga Surat al-Qashash 60 ููู
ูุง ุฃููุชููุชูู
ู ู
ููู ุดูููุกู ููู
ูุชูุงุนู ุงููุญูููุงุฉู ุงูุฏููููููุง ููุฒููููุชูููุง ููู
ูุง ุนูููุฏู ุงูููููู ุฎูููุฑู ููุฃูุจูููู ุฃูููููุง ุชูุนูููููููู โDan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah keniโmatan hidup duniawi dan pehiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya โ al-Qashash/28 60 Juga ayat beriktu, Surat Hud 51 ููุง ููููู
ู ููุง ุฃูุณูุฃูููููู
ู ุนููููููู ุฃูุฌูุฑูุง ุฅููู ุฃูุฌูุฑููู ุฅููููุง ุนูููู ุงูููุฐูู ููุทูุฑูููู ุฃูููููุง ุชูุนูููููููู โHai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini, Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkannyaโ Hud/11 51 Kecerdasan melihat seorang nabi yang mengajak kepada kebaikan tanpa mengharap balasan apapun dari mereka adalah seorang pememberi nasehat yang dapat dipercaya. Sumber Kecerdasan Kecerdasan berarti Suatu kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir tidaklah muncul begitu saja dalam diri manusia, namun perlu adanya suatu proses, sehingga membentuk pikiran atau kecerdasan pada diri seseorang. Ibrahim El-Fiky dalam bukunya Quwwat Tafkir, yang diterjemahkan oleh Khalifurrahman Fath dann M. Taufik Damas, mengatakan bahwa Berpikir itu sederhana dan hanya butuh waktu sekejap, namun ia memiliki proses yang kuat dari tujuh sumber yang berbeda. Tujuh Sumber yang memberi kekuatan luar biasa pada proses berpikir dan menjadi refrensi bagi akal yang digunakan setiap orang, yaitu 1. Orang Tua. 2. Keluarga. 3. Masyarakat. 4. Sekolah. 5. Teman. 6. Media Massa. 7. Diri Sendiri [42]. Al-Quran memberikan isyarat bahwa ada 3 sumber Kecerdasa, yaitu; 1. Keimanan atau keyakinan, apa yang diyakininya akan menjadi inspirasi dan motivasi seseorang untuk membentuk kecerdasan atau kemampuan bepikir. 2. Ilmu, Dengan membaca ayat-ayat al-Qurโan dan ayat-ayat kauniyah, yang terhampar di jagad raya, maka manusia akan memilki pikiran dan kecerdasan. 3. Sejarah, yaitu pengalaman pribadinya pada masa lalu, juga peristiwa- peristiwa dan sejarah umat terdahulu. Oleh karena itu, Al-Qurโan sangat banyak mengingatkan kepada manusia agar memilki kemampuan mengambil pelajaran sejarah umat terdahulu, sehingga sepertiga isi al-Quran adalah berupa al-Qashash cerita-cerita, juga mendorong kamampuan manusia melihat masa lalunya sendiri untuk dijadikan pelajaran buat masa depan, sebagaimana pada Surat al-Hasyr 18 ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขูู
ููููุง ุงุชูููููุง ุงูููููู ููููุชูููุธูุฑู ููููุณู ู
ูุง ููุฏููู
ูุชู ููุบูุฏู ููุงุชูููููุง ุงูููููู ุฅูููู ุงูููููู ุฎูุจููุฑู ุจูู
ูุง ุชูุนูู
ูููููู โHai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnyauntuk hari esok akhirat. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakanโ Al-Hasyr/59 18. Juga pada ayat berikut, Surat Al-Hajj 46 ุฃูููููู
ู ููุณููุฑููุง ููู ุงููุฃูุฑูุถู ููุชูููููู ููููู
ู ูููููุจู ููุนูููููููู ุจูููุง ุฃููู ุขูุฐูุงูู ููุณูู
ูุนูููู ุจูููุง ููุฅููููููุง ููุง ุชูุนูู
ูู ุงููุฃูุจูุตูุงุฑู ูููููููู ุชูุนูู
ูู ุงูููููููุจู ุงูููุชูู ููู ุงูุตููุฏููุฑู โMaka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar ? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dadaโ Al-Hajj/22 46 Juga pada ayat berikut, Surat Yusuf/12 46 ููู
ูุง ุฃูุฑูุณูููููุง ู
ููู ููุจููููู ุฅููููุง ุฑูุฌูุงููุง ูููุญูู ุฅูููููููู
ู ู
ููู ุฃููููู ุงููููุฑูู ุฃูููููู
ู ููุณููุฑููุง ููู ุงููุฃูุฑูุถู ููููููุธูุฑููุง ูููููู ููุงูู ุนูุงููุจูุฉู ุงูููุฐูููู ู
ููู ููุจูููููู
ู ููููุฏูุงุฑู ุงููุขูุฎูุฑูุฉู ุฎูููุฑู ูููููุฐูููู ุงุชููููููุง ุฃูููููุง ุชูุนูููููููู โKami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul, melainkan orang laki-laki yang kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka yang mendustakan rasul dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannyaโ Yusuf/12 109 Dari tiga ayat tersebut di atas, Al-Quran memberikan peringatan kepada manusia agar menggunakan kemampuan daya pikirnya dan kecerdasannya untuk memahami sejarah dan pengalaman masa lalunya. Dari ayat tersebut, Surat Al-Hajj 46, manusia juga didorong untuk mengasah kecerdasannya dan ketajaman mata hatinya, sehingga mata hatinya tidak buta. Karena kebutaan mata hati sangat berbahaya. Ayat-ayat lain yang memotivasi untuk kecerdasan kesejarahan adalah ; Surat al-Baqarah 170,al-Aโraf 176, Yusuf 111, dan al-Ankabut 35. Penutup Al-Quran banyak memberikan motivasi kepada manusia agar memiliki kecerdasan, bukan kecerdasan intelektual semata, yang sifatnya logis-matematis, akan tetapi kecerdasan majmuk, yaโni kecerdasan mencakup berbagai aspek kehidupan. Kecerdasan yang dimaksudkan oleh Al-Quran adalah kecerdasan menggunakan kemampuan akalnya untuk kebaikan dirinya dan kebaikan orang lain. ENDNOTE [1] . Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21, Bandung, Alfabeta, 2005, Cet. I, h. 58 [2] .Taufik Pasiak, Revolusi IQ/EQ/SQ Menyingkap Rahasia Kecerdasan Berdasarkan Al-Quran dan Neurosains Mutakhir, Bandung, Mizan Pustaka, 2008, Cet. I, h. 18. [3] . Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan, h. 58. [4] . Agus Efendi, h. 4 [5] . Agus Efendi, h. 81 [6] . Agus Efendi, h. 83 [7] . lihat Muhammad Ibn Mukrim Ibn Manzhur al-Afriqi al-Mashri, Lisan al-Arab, Beirut, dar Shadir, 1882, Cet. I, Juz 13, h. 323. [8] .lihat Muhammad Ibn Mukrim Ibn Manzhur al-Afriqi al-Mashri, h. 287. [9] .lihat Abu Hilal al-โAskari, Muโjam al-Furuq al-Lughawiyah, al-Maktabah asy-Syamilah, Juz 1, h. 166. [10] .lihat Muhammad Ibn Mukrim Ibn Manzhur al-Afriqi al-Mashri, Lisan al-Arab, h. 40. [11] .lihat Muhammad Ibn Mukrim Ibn Manzhur al-Afriqi al-Mashri, h. 640. [12] .At-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, Beirut, Dar al-Arab al-Islami, 1998, Juz 4, h. 638. [13] .lihat Al-Mawardi, Adab ad-Dunya wa ad-Din, Beirut, Dar al-Fikr, 1995, h. 19 [14] . lihat Muhammad Ali Al-Shabuni, Shafwah al-Tafasir, Beirut, Dar al-Fikr, 1988, Juz I, h. 576. [15] . lihat Muhammad Ibn Mukrim Ibn Manzhur al-Afriqi al-Mashri, Lisan al-Arab, h. 343. [16] . Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21, h. 160. [17] .lihat Muhammad Ibn Abu Bakar al-Razi, Mukhtar ash-Shahah,Beirut, Maktabah Lubnan Nasyirun, 1995, Juz I, h. 612. [18] . lihat Al-Jauhari, ash-Shihah fi al-Lughah, al-Maktabah asy-Syamilah, Juz 1, h. 44. [19] . lihat Muhammad Ibn Mukrim Ibn Manzhur al-Afriqi al-Mashri, Lisan al-Arab, Beirut, dar Shadir, 1882, Cet. I, Juz 4, h. 64. [20] .lihat Al-Jurjani, at-Taโrifat, al-Maktabah asy-Syamilah, Juz I, h. 14 [21] .lihat Abu Hilal al-โAskari, Muโjam al-Furuq al-Lughawiyah, al-Maktabah asy-Syamilah, Juz 1, h. 102. [22] .lihat Abu Muhammad al-Husain Ibn Masโud al-Baghawi, Maโalim at-Tanzil, Dar Thayyibah, 1997, Cet. IV, Juz 4, h. Sayyid Thanthawi, at-Tafsir al-Wasith, al-Maktabah asy-Syamilah, Juz 1, h. 2353. [23] . lihat Muhammad Ibn Mukrim Ibn Manzhur al-Afriqi al-Mashri, h. 522. [24] . lihat Al-Jurjani, at-Taโrifat, h. 20. [25] .lihat Muhammad Ibn Muhammad Ibn Abd. Al-Razzaq, Taj al-Arus min Jawahir al-Qamus, Al-Makatabah asy-Syamilah, Juz. 1, h. 3549. [26] . lihat Abu Hilal al-Askari, Muโjam al-Furuq al-Lughawiyah, h. 543. [27] . lihat Al-Jurjani, at-Taโrifat, h. 76., [28] .Muhammad Ibn Yaโqub al-Fairuzzabadi, al-Qamus al-Muhith, al-Maktabah asy-Syamilah, Juz 1, h. 508. [29] . Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21, h. 58. [30] . Agus Efendi, h. 156. [31] .Muhammad Ibn Ahmad Ibn Abi Bakr al-Qurthubi, al-Jamiโ li Ahkam al-Quran, al-Maktabah asy-Syamilah, Juz II, h. 202. [32] . Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21, h. 177. [33] .Al-Bukhari, al-Jamiโ ash-Shahih, Beirut , Dar Ibn Katsir, 1987, Cet. III, Juz 1, h. 21. [34] . Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21, h. 216. [35] . Agus Efendi, h. 209. [36] . Agus Efendi, h. 244. [37] . Muhammad Ali Al-Shabuni, Shafwah al-Tafasir, h. 576. [38] . Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21, h. 177. [39] . Agus Efendi, h. 248. [40] . Agus Efendi, h. 96. [41] . Agus Efendi, h. 141. [42] . Ibrahim Elfiky, Terapi Berpikir Positif, Terj. Khalifurrahman Fath dan M. Taufik Damas, Jakarta, Zaman, 2009, Cet. II. h. 7
Kecerdasan emosional merupakan faktor yang menentukan langkah hidup seseorang sehingga mengantarkan pada keunggulan hidup. Kecerdasan emosional seseorang dapat dilihat dari kemampuan mengenal emosi diri, kemampuan mengelola emosi diri dengan tepat, kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengenali emosi orang lain empati dan kemampuan membina hubungan dengan orang lain. Berabad-abad sebelum kita berbicara mengenai kecerdasan emosional, nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada umatnya terkait pentingnya kecerdasan emosional. Berikut padangan ajaran Islam terkait dengan kecerdasarn sosial. Mengenali Emosi Diri Dalam Pandangan Islam Mengenali emosi diri sejatinya sama dengan mengenali diri sendiri. Untuk dapat mengenali diri dengan baik, maka terdapat dua proses yang diajarkan dalam ajaran Islam, yaitu proses muraqabah dan muhasabah. Muraqabah adalah suatu proses dalam diri manusia saat mengawasi amal perbuatannya dengan mata yang tajam. Hal ini didasarkan pada An-Nisaa [4] 1 yang berbunyi โSesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.โ Selain itu, Rasulullah SAW bersabda bahwa hendaknya umat muslim senantiasa mengawasi amal perbuatan diri sebagaimana hadits Abu Nuโaim berikut โBeribadahlah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, sekalipun kamu tidak melihat-Nya tetapi Dia melihatmu.โ Proses kesadaran diri yang kedua adalah muhasabah. Muhasabah adalah menilai dan menimbang kebaikan serta keburukan yang telah diperbuat oleh diri. Hal ini menjadi ladang koreksi diri untuk memperbaiki amal ibadah di masa depan. Koreksi diri ini didasarkan pada ayat berikut ini โHai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.โ Al-Hasyr [59] 18 Al Hasan bin Ali ra pernah berkata โOrang mukmin selalu mengevaluasi dirinya, ia menghisabnya karena Allah. Hisab akan menjadi ringan bagi orang- orang yang telah menghisab diri mereka di dunia dan akan menjadi berat pada hari kiamat bagi orang-orang yang mengambil perkara ini tanpa muhasabah.โ Proses muraqabah dan muhasabah merupakan bagian penting dalam hidup seorang muslim. Dengan alat inilah, seseorang mengetahui sejauhmana kebaikan dan keburukan yang telah ia perbuat, batas kemampuan dirinya dan menjadi tolok ukur diri dalam menentukan rekonstruksi amal ibadahnya di masa didepan. Mengelola Emosi Diri Dalam Pandangan Islam Dalam ajaran Islam, kemampuan mengendalikan emosi dan menahan diri disebut sabar. Orang yang paling sabar adalah orang yang paling tinggi dalam kecerdasan emosionalnya. Ia biasanya tabah dalam menghadapi kesulitan. Ketika belajar orang ini tekun. Ia berhasil mengatasi berbagai gangguan dan tidak memperturutkan emosinya. Ia dapat mengendalikan emosinya. Kemampuan bersikap tenang dan memiliki kejernihan emosi berkaitan dengan kemampuan mereka meregulasikan emosi. Ibadah yang dilakukan oleh para hafidz untuk mengendalikan emosi yang dirasakan sehingga memperoleh kembali ketenangan, diantaranya adalah membaca Al-Qurโan, mengingat Allah dzikir dan shalat. Ketika manusia merasakan gejolak emosi di dalam dirinya, Al-Qurโan menganjurkan manusia untuk mengendalikan emosi yang dirasakan. Sesungguhnya cara terbaik mengontrol diri adalah dengan mengingat Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Q. S. Ar-Rad [13] 28 yang berbunyi โOrang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteramโ Motivasi Diri Dalam Ajaran Islam Motivasi adalah kecerdasan untuk menggunakan hasrat kita menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan bertahan menghadapi kegagalan dan frustrasi. Dalam Islam, ibadah merupakan motivasi utama manusia dalam berperilaku. Hal ini dikarenakan sesungguhnya manusia tidak lain diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT telah mewahyukan hal ini dalam Adz- Dzaariyat [51] 56 yang berbunyi โDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.โ Selain itu Allah SWT juga berfirman bahwa sesungguhnya segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia tidak lain untuk beribadah karena Allah SWT โKatakanlah Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alamโ Al-Anโaam [6] 162 Al-Qurโan memiliki banyak sekali kandungan ayat-ayat yang mendorong manusia untuk beribadah dan melakukan perbuatan baik sebanyak-banyaknya. Hal ini dapat menjadi sumber inspirasi kaum muslimin untuk melakukan ibadah dan terus memotivasi diri untuk berkarya di jalan Allah SWT. Meskipun Allah telah menentukan takdir seseorang, namun Allah tidak memerintah manusia berdiam diri menunggu takdir ditetapkan baginya. Allah memerintah manusia untuk berusaha mencari nafkah dan berusaha terus menerus memperbaiki dirinya. Allah SWT menyatakan dalam firman-Nya โSesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.โ Ar-Raโd [13] 11 โDan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.โ Al-Qashash [28] 77 Al-Qurโan juga memerintahkan kepada umat manusia untuk terus termotivasi untuk melakukan aktivitas kebaikan. Manusia harus memotivasi diri untuk melakukan kebaikan dengan tetap meniatkan perbuatannya karena Allah semata. Hal ini sesuai dengan wahyu Allah dalam Q. S. Al-Maidah [5] 48 yang menyatakan โMaka berlomba-lombalah dalam berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali semuanyaโฆโ Mengenali Emosi Orang Lain Empati Dalam Pandangan Islam empati merupakan kemampuan untuk merasakan yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perpektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyeleraskan diri dengan bermacam- macam orang. Dalam pandangan Islam, Allah SWT menganjurkan pada kaum beriman untuk saling menyebarkan kasih sayang dan saling menghibur dikala duka dengan pesan sabar. Hal ini sesuai dengan ayat dibawah ini โDan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.โ Al-Balad [90] 17 โSesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang.โ Maryam [19] 96 Dalam berkasih sayang, Rasulullah juga menganjurkan kepada kaum muslimin untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain layaknya mereka dalam satu ini hadits yang diriwayatkan Muslim dan Ahmad yang menyatakan hal tersebut โPerumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling rasa cinta dan kasih sayang mereka adalah seperti satu tubuh yang apabila ada salah satu anggotanya yang mengeluh sakit, maka anggota-anggota tubuh lainnya ikut merasa sakit.โ Anjuran diatas sesungguhnya merupakan nasihat kepada manusia untuk berempati saat berhubungan dengan orang lain. Selain itu banyak ayat dalam Al- Qurโan yang memerintahkan diri manusia untuk saling mengenal dan menjaga silaturahim. โDan peliharalah hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. โ An-Nisaaโ [4] 1 Membina Hubungan Dengan Orang Lain Menurut Pandangan Islam Membina hubungan dengan orang lain atau biasa disebut keterampilan sosial merupakan kemampuan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial; berinteraksi dengan lancar; menggunakan keterampilan-keterampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan dan untuk bekerjasama dalam kelompok. Sesungguhnya Islam merupakan agama yang menekankan pentingnya kehidupan sosial. Pada dasarnya ajaran Islam mengajarkan manusia untuk melakukan segala sesuatu demi kesejahteraan bersama, bukan pribadi semata. Islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasihati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, kesamaan derajat egaliter, tenggang rasa dan kebersamaan. Bahkan dalam Islam, Allah menilai ibadah yang dilakukan secara berjamaah atau bersama- sama dengan orang lain nilainya lebih tinggi daripada shalat yang dilakukan perorangan, dengan perbandingan 27 derajat. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Qurโan yang menganjurkan untuk menjaga hubungan sosial dengan baik, salah satunya dengan membangun kekompakan dan kerjasama dalam kebaikan didalamnya. โDan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa.โ Al-Maaโidah [5] 2 โDan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.โ Ali-Imran [3] 103 โOrang mukmin bagi mukmin yang lain seperti bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.โ HR. Bukhari dan Muslim Al-Qurโan juga memerintah manusia untuk menebarkan kebajikan, menyelesaikan pertikaian dan menjalin kasih sayang diantara sesama manusia. Hal ini sesuai dengan Q. S. An-Nisa [4] 114 yang berbunyi โTidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh manusia memberi sedekah, atau berbuat maโruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.โ Mengadakan perdamaian sangat dianjurkan oleh ajaran Islam sehingga dikatakan dapat menjauhi seseorang dari api neraka sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi. Masih banyak adab-adab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam menjaga hubungan sosial. Namun pada dasarnya ketika berhubungan dengan orang lain hendaknya memperlakukan mereka sebagaimana kita hendak diperlakukan. Hal ini didasarkan pada hadits Muslim yang menyatakan bahwa โSiapa yang ingin dijauhkan dari api neraka dan masuk surga, maka hendaklah dia mati dalam keadaan bersaksi tiada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah dan hendaklah memperlakukan orang dengan apa yang disukainya untuk diperlakukan terhadap dirinya.โ
ayat alquran tentang kecerdasan